Kamis, 28 Juni 2012

TEORI-TEORI KONSELING


TEORI-TEORI KONSELING
FUNGSI & MAKNA TEORI
FUNGSI TEORI
1. Meringkas & menjeneralisasikan suatu kesatuan informasi
2. Membantu dlm pemahaman & penjelasan suatu fenomena
3. Sebagai prediktor bagi sesuatu yang mungkin terjadi pd suatu kondisi tertentu
4. Merangsang penelitian dan pengumpulan data lebih lanjut.
Konsep Dasar Prinsip-Prinsip Kunci
Kalau kita ingin menjadi seorang konselor, mari, memulai berpikir, berdiskusi, dan bertindak sebagai seorang konselor…….
BANTUAN → KLIEN : Memecahkan Masalah → Tumbuh Kembang Optimal Ke Arah Yang Dipilihnya → Peningkatankualitas (effective  daily living).
Konseling : Didasari dan dikembangkan atas pandangan potensi positif manusia →  Klien adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memilih tujuan, membuat keputusan, dan mampu bertanggung jawab.
Konseling : “Berangkat dari kondisi “pesimis”  berakhir dalam kondisi “optimis”
Konseling : Proses Pencerahan
Konseling : proses Pembelajaran
Konseling : Proses “bantuan”, “fasilitasi”
Konseling : Berfokus pada saat ini dan masa depan
Konseling : Statement→ Comitment→ Action
Kondisi yang Mendukung Konseling
 ~ Adanya penerimaan yang tulus terhadap klien
 ~ Menghargai klien
 ~ Bersikap empati
 ~ Adanya kesungguhan
 ~ Adanya kejujuran
KOMPONEN KONSELING
1.Konselor
Kompetensi Personal yang diharapkan
2.Klien
Klien datang dan bertemu konselor dengan cara yang berbeda-beda
3.Konteks Hubungan Konselor-Klien
Peluncuran Konseing :
ü Perorangan
ü Kelompok


KONSELING TRAIT AND FACTOR
Model Konseling
~ Konsep Dasar
~ Hakikat Manusia
~ Hakikat Konseling
Kondisi-Kondisi Konseling
Tujuan Konseling :
Konseling TF membantu klien :
~
Self-clarification : penjelasan
~ Self-understanding : pemahaman
~ Self-acceptance : penerimaan
~ Self-direction : pengarahan
~ Self-actualization : ekspresikan potensi
Analisis
● Langkah awal, mengumpulkan informasi tentang diri klien dan latar kehidupannya.
Tujuan:
Memperoleh pemahaman tentang diri klien sehubungan dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh penyesuaian diri, baik untuk masa sekarang maupun yang akan datang.
Alat pengumpul data:
Catatan kumulatif, wawancara, format distribusi waktu, otobiografi, catatan anekdot, dan tes psikologis.
Sintesis
● Langkah untuk  merangkum
● Gambaran kelebihan dan kelemahan klien
Diagnosis
● langkah menarik simpulan logis mengenai masalah yang dihadapi klien.
● Langkah ini dilakukan dalam tiga kegiatan :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Merumuskan sumber-sumber penyebab masalah (etiologi)
3. Melakukan prognosis (tahap 4 proses konseling)
Konseling (Treatment)
Pada tahap konseling dilakukan :
1. Pengembangan Alternatif Pemecahan Masalah
2. Pengujian Alternatif
3. Pengambilan Keputusan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Reputasi konselor, khususnya dalam kompetensi
2. Penghargaan dan perhatian konselor
3. Kemampuan konselor dalam menyimpan rahasia

PENDEKATAN KONSELING PSIKOANALIS
Psikoanalisis melihat perilaku orang itu diakibatkan adanya semacam dorongan yang terpendam dalam diri seseorang karena suatu pengalaman yang dialaminya.
Pandangan Tentang Kepribadian
Tingkatan Kesadaran : Kesadaran, Ambang sadar, Ketidaksadaran, dan alam tak sadar
Struktur Kepribadian
1. Id, sistem dasar kepribadian yang merupakan dari segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi.
2. Ego, merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realita.
3. Super Ego, merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol  internal yang terdiri dari kata hati.
Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme pertahanan yang dikemukakan frued :
1. Represi
2. Pembentukan Reaksi
3. Proyeksi
4. Penempatan yang Keliru
5. Rasionalisasi
6. Supresi
7. Sublimasi
8. Kompensensi
9. Regresi

HAKEKAT PERKEMBANGAN
Menurut Frued :
1. Fase Oral
2. Fase Anal
3 .Fase Phallis
4. Ase Latent
5. Fasa Ganital
PRIBADI SEHAT DAN MALASUAI
ü  Pribadi Sehat :
1. Ego bersifat secara realistis
2. Dapat menggunakan struktur kepribadian secara efektif
3.  Mekanisme pertahanan dirinya bersifat efektif
ü  Pribadi Malasuai :
1. Terjadi kecemasan pada dirinya
2. Mekanisme pertahanan dirinya tidak berfungsi efektif
Deskripsi Proses Konseling
ü  Difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman masa kanak-kanak.
ü  Pengalaman masa lampau di tata, dianalisis, ditafsirkan dengan tujuan untuk mengrekonstriksi kepribadian.
ü  Pemahaman intelektual penting, tetapi lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri
KARAKTER KONSELOR
Ø  membina hubungan kerja
Ø  mendengarkan dan memperhatikan
Ø  menginterprestasikan
Ø  mengajarkan
KARAKTERISTIK KLIEN
Ø  kepekatan
Ø  kegiatan asosiasi bebas
Ø  klien mengalami kemajuan bertahap selama terapi
PERAN KONSELOR
1)      membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara yang realistis.
2)      Membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan.
3)      Memberikan perhatian kepada resistensi klien .
4)      Mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.

TEKNIK KONSELING
1)      Asosiasi bebas
2)      Interpretasi
3)      Analisis mimpi
4)      Analisis resistensi
5)      Analisi transferensi
PENDEKATAN KONSELING
1)      Behavioristik
2)      Humanistik
3)      Gestalt
4)      Kognitif
5)      clien centered
6)      rational emotif therapy
7)      post modern

PENDEKATAN KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL
Teori analisis transaksional merupakan teori yang sangat popular dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antar pribadi yang mendasar. Teori ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi.
Dalam didri setiap manusia memiliki 3 status ego ( Collins 1988 )
sikap dasar ego yang mengacu pada :
1)      sikap ortu
2)      sikap orang dewasa
3)      sikap anak
FUNGSI DAN PERAN TERAPIS ( Corey 1988 )
1)      membantu klien menemukan suasana masa lampau yang merugikan dan menyebabkan klien membuat keputusan awal.
2)      Mengidentifikasi rancana hidup dan mengembangkan strategi yang telah digunakan dalam menghadapi orang lain.
3)      Membantu klien memperoleh kesadarn yang lebih realistis dan mencari alternative untuk menjalani hidup yang lebih otonom.

HUBUNGAN KONSELOR DENGAN KLIEN
Hal yang perlu diperhatikan oleh konselor ketika membangun hubungan dengan klien :
1.      Tidak ada kesenjangan pemahaman antara klien dengan konselor.
2.      Klien memiliki hak untuk menyimpan atau tidak mengungkapkan sesuatu yang dianggap rahasia.
3.      Kontrak memperkecil perbedaan status dan menekankan persamaan diantara konselor danklien.
Teknik dan prosedur terapi analisis transaksional
v  Teknik-teknik yang dapat diterapkan dan dipilih dalam AT :
1.      Analisis struktural
2.      Metode-metode didaktik
3.      Analisis transaksional
4.      Permainan peran
5.      Analisis upacara, hiburan, permainan, AT
6.      Analisis skenario
v  Didalam diri pribadi manusia terdapat 3 macam status ego, yaitu status ego orang tua, dewasa, anak-anak ( ego yang dimaksut bukan yang dikemukakan Sigmund frued )
Status ego anak dapat dibedakan dalam :
a.      Anak yang wajar ( spontan )
Pada umumnya sikap anak yang wajar bebas, reaktif/ impulsive, agresif, tidak mampu mengendalikan diri, dll.
b.      Anak yang sedang berkembang
Pada umumnya bertingkah laku intuitif, responsive, manipulative, penuh kreatifitas, dll.
c.       Anak yang penurut
Pada umumnya ia bertindak sesuai dengan ortu, misalnya patuh, penurut, sopan.
v  Cara mengetahui ego
1.      Mengamati tingkah laku
2.      Mengamati sikap
3.      Mengingat kembali ke masa kecil
4.      Mengenal perasaan diri sendiri
FAKTOR YANG MENGHAMBAT KESEIMBANGAN EGO
1. Pencemaran
2. Eksklusif

PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORISTIK
v  Karakter konseling behavioristik :
1.Berfokus pada tingkah laku yang Nampak
2. Cermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konseling
3. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik
4. Pejnilian obyekyif terhadap tujuan konseling
v  Pribadi Malasuai
1. Tingkah laku nya tidak memuaskan individu
2. Tingkah laku nya membawa konflik pada lingkungannya
3. Tingkah laku nya berlebihan
4. Tingkah lakunya yang kurang
5. Tingkah laku nya tidak tepat
v  Tahap-tahap konseling
1. Assesment
2. Goal setting
3.tekhnique implementation
4. Evaluation termination
5. Feedback
v  Prinsip kerja teknik konseling behavioral
1. Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan
2. Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan
3. Memberi penguatan terhadap suatu respon yang mengakibatkan terjadinya hambatan kemunculan tingkah laku
4. Mengkondisikan perubahan tingkah laku melalui pemberian contoh dan model
5. Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap penguatan tingkah laku yang di inginkan dengan sistem kontrak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar